Sebuah Pulpen

17-11-12 adalah hari yang paling berkesan sekaligus aneh tapi nyata bagi gue. disini, gue bisa lebih deket sama orang yang gue suka. Rasanya itu…… ah seperti sedang melayang-layang diudara. Perasaan yang ringan dan meluap-luap ♡(´▽`ʃƪ)
          Tapi, satu yang gue bingung. Pulpen. Dia ngasih gue pulpen yang bisa dibilang tanpa tinta. Semua orang pasti akan lebih memlilih membuang pulpen tersebut dibandingkan harus menyimpannya. Tapi ini berbeda.
Jujur, ini agak aneh buat gue. entah apa yang sedang dipikirkan cowok itu. dia. Ya, dia. Dia yang ngasih gue pulpen ini. Yang jadi anehnya lagi, kalimat pertama yang dia ucapin sewaktu dia ngasih pulpen ini ke gue adalah “Simpan pulpen ini sampai selama yang kamu bisa^^”
          Gue bahkan hanya bisa memandangi pulpen itu waktu gue pulang kerumah. Gue ga ngerti apa yang direncanakan dari cowok itu. fikiran gue tiba-tiba melayang-layang.
Apakah ini termasuk perumpaan? Atau kah dia hanya menguji saja?
          Pulpen itu.. hanya sebuah alat tulis yang sudah tak terpakai lagi. Bukan karena rusak, tapi tidak ada tinta yang terisi. Tapi akhirnhya gue tau akan sesuatu :’)
         Lo tau apa itu pulpen? Yap. Hanya sebatas alat tulis. Tapi begitu berharga ketika lo menyimpannya. Bayangkan kalo lo punya barang yang lo sayaaaang banget. pasti lo ga akan mau sampe itu rusak atau hilang kan?
          Ini sama aja kaya masalah hati. Disaat lo sayang sama seseorang, lo ga akan mau kalo dia pergi dan ninggalin lo gitu aja.
          Itu sebabnya tuh cowok ngasih pulpen ini ke gue. bukan masalah isi dari tinta tersebut. Tapi, seberapa lama lo akan mampu menyimpan pulpen yang keliatannya bagi oranglain itu ga berharga. Tapi lo ngebuat itu semua menjadi begitu berharga.
          Dan kata-kata itu? gue anggap itu sebagai perumpaan. Kenapa? Karena dia berkata “Simpan pulpen ini sampai selama yang kamu bisa^^”
Ya, itu.. jika disamakan dengan hati, ini seperti membicarakan topic bahwa yang menentukan masa depan kamu, adalah Tuhan. Dan kamu, ga akan bisa memaksakan perasaan seseorang. Meskipun kamu tau bahwa kamu adalah yang terdekat dengan dia.
Tapi, karena pulpen ini, dia mempercayakan gue untuk menyimpannya selama yang gue bisa. Karena dia ga akan pernah tau sampai kapan perasaan gue akan bertahan sama dia. Tapi, gue berusaha untuk bertahan, dan menyimpan pulpen ini sampai yang gue mampu. Sama kaya gue yang berusaha menyimpan perasaan gue buat dia :’)

0 komentar:

Posting Komentar

Tentang Blog Ini

Blog sederhana yang berisi kisah yang semoga bisa menginspirasi dan memberi manfaat bagi kita semua. Sebagian besar cerita yang telah saya posting merupakan kisah nyata yang sebenarnya juga telah di buat buku.

Bagi para pengunjung, jangan lupa untuk memberi komentar maupun tanggapan dari kisah yang ada di blog ini. Oh ya, pengunjung juga dapat mengirimkan cerita melalui email saya yang dapat diakses di tombol "Kirim Ceritamu di Sini", agar beban maupun kegalauan bisa berkurang. hehe

Terimakasih