Keteguhan dan Kepercayaan Diri yang Kuat



Cerita semangat ini bermulai pada saat saya masih sekolah SMA, pada saat itu saya masih kelas X, yang masih memiliki mental pemalu, tidak pandai berbicara dan tampil didepan umum. Itulah yang membuat saya tidak dikenal oleh guru. Kebanyakkan siswa yang menduduki sekolah lanjutan mereka tidak pandai berbicara dan pendiam serupa dengan saya, tapi saya tidak membiarkan rasa itu berlarut didalam diri saya dan saya berusaha harus keluar dari belenggu yang menyellimuti diri saya. Untuk menghilangkan rasa takut itu saya mencoba mengikuti kegiatan ekstrakulikuler yaitu Pramuka,kenapa saya memilih kegiatan ini ? pada saat saya SD dulu rasanya ingin sekali mengikuti kegiatan ini, namun rasa malu lebih lebih besar yang menyelimuti diri saya,sehingga saya idak mampu untuk menggerakkan raga saya. Itulah selama bertahun-tahun saya rasakan pada diri saya, keinginan untuk merubah diri itu ada tapi sangat kecil sekali sehingga saya lebih memilih untuk keluar dari rasa malu tersebut.
Pada saat itu, hari Selasa saya mendapat tawaran dari kemahasiswaan untuk ikut menjadi anggota Pramuka, sebelumya saya memikirkan apakah saya sanggup untuk mengikuti kegiatan ini atau pun tidak, akhirnya saya putuskan untuk mengikuti kegiatan ini, dengan alasan seandainya saya sudah tamat dari SMA ini, pasti saya tidak akan pernah lagi mengetahui apa itu Pramuka. Akhirnya keesokan harinya yaitu hari Rabu, sorenya saya pun datang kesekolah, awalnya karena tidak tahu saya hanya memakai baju kaos dan celana olahraga, saya dan teman – teman dikumpulkan dihalaman sekolah karena hari pertama awal dari latihan Pramuka kakak pembina hanya memberikan pengarahan, kebetulan pada hari itu saya sendiri yang berseragam bebas, teman – teman yang lain semua memiliki seragam Pramuka, dan akhirnya saya ditegur oleh kakak pembina. Rasa perasaan saya saat itu sangat takut sekali apalagi ini baru pertama saya mengikuti kegiatan ini. Tiba – tiba kakak pembina mendekati saya lalu berkata “Fahmi, kamu besok kalau latihan Pramuka harus memilki seragam Pramuka yang lengkap ya” sambil memegang pundak saya. Tiba – tiba saya menjawab dengan sepontan dengan tegas “ ya, kak “. Kemudian beberapa saat perasaan saya menjadi berubah yang awalnya terasa gugup menjadi terasa tenang. “ baiklah pengenalan kita hari ini cukup sampai disisni , dan kakak berharap kalian sebagai anggota Pramuka harus memiliki jiwa yang hebat dan memiliki perbedaan dari siswa yang tidak mengikuti kegitan Pramuka” dengan penuh semangat kakak pembina menyebutkanya. Tiba – tiba dengan sempotan lagi dia menyebutkan ”dua kali tepuk Pramuka”. Lalu kami semua dengan semangat bertepuk tangan dengan tepuk Pramuka. Kemudian kegiatan pramuka telah selesai dan hari pun telah menjelang magrib, kemudian saya dan teman – teman pulang kerumah masing – masing.

Hari berganti hari, saya semakin menyukai kegiatan Pramuka dan memberikan sebuah semangat baru untuk merubah menjadi yang lebih baik lagi.Berbagai kegiatan telah saya ikuti mulai dari PERSAMI(Perkemahan Sabtu Minggu) sampai kegitan keluar sekolah berupa baktisosial kemasyarakat desa yang ada disekitar. Tibalah pada kegiatan yang besar yang telah diagendakan sebulan sebelumya yaitu mengadakan keliling pulau dengan menggunakan sepeda. Pada saat hari sabtu saya dan teman datang sekolah pukul 7 pagi, sebelum berangkat saya dan teman – teman menyiapkan pelatan yang akan dibawa dan perbekalan selama tiga hari, beberapa menit kemudian saya bersama teman – teman saya dikumpulkan didepan halaman sekolah kemudian Dedi teman saya ditunjuk oleh kakak pembina yaitu kak samsi untuk menjadi ketua kelompok kami, lalu Dedi menyiapkan barisan sambil berdiri dengan tegap dengan suara lantang menyiapkan barisan,sedangkan untuk kelompok putri dipimpin oleh kak murhairi, dia kakak angkatan saya. Pertama kak Samsi memberikan pengarahan kepada kami semua agar diperjalanan nanti supaya berhati – hati karena rute yang kami hadapi ini merupakan ruta yang jalannya sangat sulit dan berbahaya. Saya pada saat itu, awalnya merasa gugup juga karena tidak terbiasa dengan kegitan yang ekstrim ini, lalu saya pun mencoba lebih semagat lagi dan saya menganggap bahwa ini adalah pengalaman baik untuk lembar yang baru, saya meyakin diri saya untuk berani menghadapi tantangan. Tidak lama kemudian Kepala Sekolah  yaitu Ibuk Suyeti Husen memberikan pengarahan kepada kami agar bisa memberikan contoh yang baik terhadap masyarakat agar masyarakat bisa merespon baik kegiatan peramukaan ini. Waktu pun terus berlalu jam telah menunjukkan pukul 10.00 WIB, kami aggota Pramuka dilepaskan oleh Kepala Sekolah sebelumnya kami berfoto bersama dengan Kepala Sekolah pada saat saya sangat bahagia sekali dan ingin rasanya mengetahui bagaimana rasanya keliling pulau itu, lalu kami semua berangakat dengan menggunakan sepeda,saya ditugaskan untuk membawa pompa sepeda dan teman yang lain ada yang membawa peralatan untuk sepeda dan ada juga ditugaskan untuk membawa peralatan memasak seperti panci, wajan, dan peralatan lain sebagainya. Perjalanan pun dimulai dengan diawali sepeda Dedi melaju kedepan sambil membawa bendera rencana pandu yang lambangnya berwarna ungu. Setelah beberapa jam kemudian sampailah kami di desa Tanjung Medan dimana disana penduduknya sangat sedikit sekali dan disana masih banyak kekurangan perkerjaan masyarakat desa disana hanya berburu babi hutan karena masyarakat disana merupakan suku pedalaman dan mereka juga bertanam jagung, rumbia dan tanaman pokok lainya. Hari pun telah menujukkan jam 12.00 siang kami pun beristirahat disalah satu sekolah yang ada di daerah itu, tidak lama kenudian kami pun makan bersama-sama, saat itu terasa sangat bahagia sekali hati saya dengan gurau ,sendatawa teman yang mukin saya fikir sulit untuk dilupakan. Setelah makan lalu kami pun sholat besama-sama yang menjadi imam pada saat itu adalah Pak Yanto yaitu guru kami sekaligus sebagai kemahasisiwaan disekolah orangya sangat dekat dengan murid-muridnya dengan cerita – cerita menarik sehingga dia sangat dekat dengan murinya. Saya pun sangat senang dengan guru satu ini dengan sifat dan caranya dekat dengan siswa.
Perjalanan pun dilanjutkan tidak lama kemudian kami pun sanpai di Desa Teluk Bakau, Desa ini jalanya berupa tanah liat dan berbonggol sangat sulit untuk dilewati sehingga yang putri memilih untuk turun dan berjalan kaki. Saya teringat pada saat itu teman saya Fitri ia tidak mau turun dari sepedanya dan terus saja berjalandengan cepat, tiba- tiba tempat duduk sepedanya patah dan kami sangat terkejut sekali dengan hal ini, karena tempat duduk yang batangnya besi bisa patah dengan mudah kami semua ketawa terbahak – bahak melihat kejadian yang aneh ini, mukin karena kondisi jalanya yang tidak memungkinkan. Lalu Burhan teman saya mengeluarkan peralatanya untuk memperbaik sepeda yang rusak, Allhamdullah sepedanya dapat diperbaiki kami pun melanjutkan perjalanan sampailah di Desa Teluk Beringin, dimana Desa ini kelihatanya sangat baik dari desa yang sebelumnaya, dimana jalanya sudah semen dan bagus dan enak untuk dilewati dengan sepeda.
Hari semakin sore sudah menunjukkan jam 3.00 kami pun sangat lelah sekali sehingga kami pun harus menginap dirumah Bapak Kepala Desa Teluk Beringin tersebut, Bapak tersebut menyambut dengan baik kedatangan kami, kami pun disuruh istirahat sebentar sambil menikmati minuman,saya sangat senang sekali dengan berkunjung ke Desa ini, karena ini baru pertama kalinya saya menginjakan kaki disini, desanya sangat tenang hanya terdengar kicau burung yang sibuk untuk kembali kerumahnya masing-masing, saya bagaikan mendaptkan sebuah spirit yang baru untuk berubahan diri saya. Setelah beberapa saat istirahat Kak Samsi sebagai pemandu kami menunjukan kami untuk membuat tenda di depan halaman rumah Pak Kepala Desa tersebut, saya dan dua orang teman ditunjuk untuk mencari kayu pasak sebagia penyanggah tenda. Sedangkan beberapa teman yang lain disuruh untuk membersikan Kantor Kepala Desa yang kebetulan berada di depan rumah Bapak Kepala Desa tersebut. Setelah tendanya siap ditegakkan kami pun membantu teman- teman yang sedang membersihkan Kantor Kepala Deas tersebut, tidak terasa hari telah sore, kak Samsi menyuruhkan kami untuk mandi dan sholat magrib, kami pun pergi mencari tempat mandi yang ada di SD di Desa tersebut. Sebenarnya bisa aja mandi dirumah, karena ramai dan kamar mandinya cuma satu jadi kami yang putra harus mandi keluar. Selesai mandi kami pun segera sholat bersama-sama,  tiadak lama kemudian kami pun makan bersama-sama dan saya ditunjuk untuk memimpin doa, sebenarnya saya keberatan juga karena tidak terbiasa dan saya memberanikan diri untuk bisa dan akhirnya  bisa juga saya laksanakan.
Setelah semuanya selesai kami pun berkumpul bersama-sama dengan Bapak Kepala Desa dan pemuda setempat, sambil bercerita tentang masyarakat setempat, pada saat itu pula api ungun dinyalakan. Api ungun merupakan sekumpulan kayu yang telah dikumpulkan membentuk segitiga yang kelilingnya  telah diikat dengan kawat besi dan ban motor, yang telah dinyalakan yang menerangi halaman rumah Bapak Kepala Desa tersebut. Acara pertama diawali dengan sambutan Bapak Kepala Desa, yang menyapa kami dengan tepuk Pramuka, lalu kami pun bersemangat dengan bertepuk tangan. Dia berterima kasih kepada anggota pramuka yang telah bisa membersihkan perkarangan kantor Kepala Desa tersebut, dan dia juga berharap agar kegiatan pramuka ini bisa menjadi dampak positif bagi mahasiswa dan masyarakat desa dalam saling bantu membantu baik untu ketertiban dan kebersihan. Setelah pengarahan dilanjutkan dengan acara makan makan-makan lagi yaitu makan bubur kacang serta permainan teka-teki yang sangat asyik dan menyenagkan bagi saya ini merupakan hal yang pertama dari kegiatan pramuka ini, tidak terasa hari semakin larut malam api ungun pun sudah redup , kami pun disuruh untuk istirahat oleh Kak Samsi ditenda, sedangkan yang putri disuruh istirahat dirumah, lalu kami pun tidur semuanya dan suasana sangat sepi hanya terdengar suara kodok yang berirama.
Hari pun telah pagi burung-burung berkicau dengan seolah-olah menyapa temannya seakan mengucapkan selamat pagi. Kami bangun untuk sholat subuh bersama-sama. Setelah selesai semuanya berpakaian lengkap seragam pramuka dan sambil membereskan barang-barang yang akan dibawa, kami pun dikumpulkan dan mengadakan upcara untuk pelepasan oleh Bapak Kepala Desa yang telah menunggu kami semua dihalaman rumah. Lalu kami semua pun menlanjutkan perjalanan. Perlajalanan ini terasa sangat jauh sekali, dan medannya yang ditempuh berhati-hati. Waktu pun sudah menunjukkan jam 11.45 kami pun berhenti di SD yang ada didaerah yang bernama Sungai Cina, kami semua makan bersama dibawah pohon yang rindang, walau lauk pada saat itu hanya sambal goreng ikan tri, tapi rasanya sangat enak karena makan barsama- sama dengan teman –teman. Setelah makan kami ditemui seseorang teman kak Samsi yang kebetulah tinggal didaerah tersebut. Kebetulan dia juga mantan pembina pramuka di SD ini, dia berpesan agar pramuka bisa dihidupkan kembali seperti pada saat kemaren. Sejak saat itu baru saya tahu bahwa kagiatan pramuka didaerah saya belum berkembang kegiatanya masih sangat minim sekali jadi perlu pembinaan yang lebih dari  bidang ini, kemudian dia mengambil uang seratus ribu dari sakunya lalu diberikanya kepada kami untuk makan-makan dijalan, setelah temanya pergi kak Samsi pun mengatakan uang tersebut digunakan untuk makan pada saat sampai di SMA nanti. Lalu kami pun melanjutkan perjalanan sampai di Desa Sungai Solok yang dimana disana banyak sawah membentang luas, berwarna hijau terasa udara sangat menyejukkan jiwa saya pada saat itu. 
      Hari pun hampir sore kami semuanya sampailah di Desa Tanjung Sum, dimana pada saat itu, di daerah ini musim rambutan, tiba-tiba ada seorang kakek tua membawa rambutan satu karong yang ditaruk dibelakang sepedanya kebetulan kakak itu didepan kami yang jaraknya ± 5 meter lalu dengan cepatnya kakek tersebut masuk kedalam kali kecil yang ada ditepi jalan tersebut, lalu saya dan Dedi langsung dengan spontan mendekati kakek tua tersebut, sambil membantunya mengangkat karung tersebut ke atas lalu dia pun berterima kasih kepada kami. Kemudia kami pun melanjutkan perjalanan setelah beberapa jam kemudian sampailah kami di SMA lalu kami mendirikan tenda disana setelah selesai mendirikan tenda kami pun berkumpul dan kak Samsi memberikan pengarahanya sambil mengatakan “kakak telah berpesan kemarin, jika ada diantara kalian yang bisa membuat masyarakat menjadi gembira apalagi dalam membatu, akan kakak kasi hadiah, seperti yang dilakukan teman kita oleh Dedi dan Fahmi”. Saya tidak mengira bahwa apa yang saya lakukan tidak sia-sia, sebenarnya kemauan itu berkat kita mengikuti kegiatan dengan disiplin dan berani bertanggung janawab terhadap apa yang kita lakukan. Akhirnya hari senin paginya kami mengadakan upacara dimana anggota pramuka berbaris disebelah barat menghadap keselatan dengan tegap mendengar pengarahan dari Ibu Kepala Sekolah, dan tiba – tiba saya dipanggil lagi sebagai kenaikan pangkat dari Cagak (Calon penegak) untuk SMA menjadi BANTARA tingkatan awal dari Penegak untuk SMA, tanda tersebut disematkan dibahu saya sebagai tanda atas bisa melaksanakan amanah yang telah diberi. Dari moment ini, saya mendapatkan semangat baru, mencurahkan segala yang kita punya untuk kepentingan semua baik dalam berbangsa dan bernegara.
Mungkin hanya sepenggal cerita dari saya semongga bagi pembaca bisa menjadi suatu motivasi dalam membangun jati diri seorang pemuda. Saya katakan disini bahwa membentuk keperibadian itu tidak gampang, tidak semudah membalik telapak tangan, tetapi yang perlu kita tanam adalah semagat jangan menyerah, sebesar apapun pengalaman pasti ada mamfaatnya bagi oarang lain.

BY: TZUL

0 komentar:

Posting Komentar

Tentang Blog Ini

Blog sederhana yang berisi kisah yang semoga bisa menginspirasi dan memberi manfaat bagi kita semua. Sebagian besar cerita yang telah saya posting merupakan kisah nyata yang sebenarnya juga telah di buat buku.

Bagi para pengunjung, jangan lupa untuk memberi komentar maupun tanggapan dari kisah yang ada di blog ini. Oh ya, pengunjung juga dapat mengirimkan cerita melalui email saya yang dapat diakses di tombol "Kirim Ceritamu di Sini", agar beban maupun kegalauan bisa berkurang. hehe

Terimakasih