Prolog...
Perasaan yang pasti dimiliki semua
wanita. Tidak, aku tidak menyukai pria tersebut. Aku hanya menyukainya layak
angin yang berhembus dibelakang telingaku. Perasaan itu mudah hilang. Aku pun
tidak merasakan rasa sakit saat dia meninggalkanku. Hanya sedikit perih saat
aku tahu bahwa ada seorang gadis yang sedang dicintai nya selain aku.
Entah apa yang membuatku bisa
menerimanya. Aku pun terdiam saat aku memandangi kalimat per kalimat dari sms
yang dia kirimkan kepadaku. Kata-kata tersebut tak lain dan tak bukan adalah
kalimat orang yang sedang jatuh hati. Begitupun aku yang membalas pesan
darinya.
Sebulan sudah aku tidak berhubungan
dengannya. Perasaan ini sangat aneh. Tidak ada kata galau atau menangis dari
setiap hari-hariku. Aku pun hanya diam menatap lantai setiap kali dia
melewatiku. Mendapat ruang yang sama selama 3 tahun bersekolah di smp kini
terhalang oleh sebuah kata “mantan”.
Hal ini berbeda sekali saat pertama
kali aku menemukan pria yang menyukaiku setahun sebelumnya. Dulu aku
benar-benar menyukainya. Pria yang benar-benar bisa menjadi kekasih dan sahabat
diwaktu yang bersamaan. Pria yang sangat menghormati wanita dan sangat bisa
mengalah walau aku tahu disaat yang bersamaan egoisku mulai kambuh. Itu yang
membuatku amat sangat nyaman. Tapi didalam sebuah cerita itu pula, aku tak
dapat menahan air mataku ketika aku tahu dia masih menyukai seorang gadis yang
juga dekat denganku.
Berbulan-bulan telah aku lewati
tanpa bersama dia. Di kenaikan kelasku, aku pun baru mendengar kabar bahwa ia telah menjadi pasangan dari gadis yang
disukainya dulu. Entah apa yang aku rasakan. Rasa sesak dan menahan setiap
tetesan air mata aku coba jalani. “ini perasaan yang telah hilang el! Apakah kamu
masih menyukainya?” seruku dalam hati.
Waktu untuk ujian praktek sudah
semakin dekat. Dalam beberapa bulan ini, aku pun sudah terbiasa dengan
kehadiran mereka berdua setiap kali mereka lewat. Pria tersebut selalu menemani
wanita itu kemanapun ia pergi. Tak ada perasaan sesak, hanya takut akan ujian
yang segera datang.
Berganti bulan, berganti pula
kehidupan. Termasuk cowok. Disinilah ceritaku dimulai…..
0 komentar:
Posting Komentar