Aku dan Semangat


        Kata semangat mungkin merupakan salah satu kata yang memberikan motivasi bagi kehidupanku, meski aku akui terkadang aku sangat bersemangat akan sesuatu hal namun aku juga tidak bersemangat akan sesuatu hal. Ada yang bilang jika salah satu bagian dari hidup adalah masalah, karena sejak pertama kali kita membukakan mata hingga menutup mata untuk selama-lamanya masalah selalu datang silih berganti, dan masalah merupakan cara Tuhan menguji umatnya agar kita mencapai level hidup yang lebih baik dibandingkan dengan orang lain. Ada benarnya juga bahwa bagian hidup adalah masalah, hal ini pun aku alami dalam kehidupanku.
Saat ini aku adalah salah satu mahasiswi jurusan pendidikan kimia internasional di Universitas Negeri Yogyakakarta. Sebelum menjadi mahasiswi, aku menempuh jenjang pendidikan dari sekolah dasar, sekolah menegah pertama dan sekolah menengah atas. Jika mengingat masa-masa sekolah dulu, begitu banyak kenangan bersama teman-teman dan guru-guru, dari yang membuat bahagia, sedih hingga yang mengecewakan.
            Aku adalah anak kedua dari tiga bersaudara, ayahku adalah seorang pegawai negeri sipil sedangkan ibuku adalah seorang guru sekolah dasar.  Menurut pendapat teman-temanku, menjadi anak dari seorang guru yang juga merupakan guru disekolah kita merupakan suatu keuntungan pada saat ulangan yakni kita akan diberi kunci jawaban ulangan, namun justru itu pendapat yang salah. Ibuku tidak pernah sekalipun memberikan kunci jawaban ulangan dan akupun tidak memiliki niatan untuk meminta pada ibuku. Hal ini lah yang diajarkan oleh kedua orang tuaku untuk selalu jujur dan harus yakin akan kemampuan diri sendiri. Saat masih sekolah aku selalu dibanding-bandingkan dengan kakakku. Kebetulan aku dan kakakku bersekolah disekolah yang sama di SMPN 1 Pontang, sehingga tidak hanya kedua orang tuaku yang membanding-bandingkan aku dengan kakakku tetapi guru-gurupun melakukan hal yang sama. Kakakku memang dikenal pandai dan sering meraih peringkat umum pertama, sedangkan aku hanya bisa meraih peringkat pertama dikelas. Jujur awalnya aku merasa kesal dan marah ketika harus dibanding-bandingkan dengan kakakku dan menurutku kemampuan seseorang tidak sama. Akan tetapi akibat perlakuan kedua orang tuaku yang membandingkan aku dengan kakakku timbul keinginan kuat dalam diriku untuk berusaha menjadi peringkat umum seperti kakakku, dan alhasil aku bisa meraih peringkat umum.

            Tahun 2007, setelah lulus ujian akhir nasional aku melanjutkan sekolah menegah atas. Aku bersyukur bisa lolos masuk sekolah favorit di daerahku yakni SMAN 1 Kota Serang. Sebelumnya kakakku sangat menginginkan untuk masuk ke sekolah tersebut, namun ia gagal sehingga ketika aku berhasil lolos masuk SMAN 1 Kota Serang muncul perasaan bangga karena setidaknya bisa mengalahkan kakakku. Sebenarnya dengan adanya semacam ‘persaingan’ dengan kakakku ketika aku duduk dibangku sekolah justru memberi dampak positif bagi diriku sendiri yakni membuat aku bersemangat untuk bisa bahkan melebihi apa yang telah dicapai oleh kakakku.
            Menurutku masa SMA kelas 3 merupakan masa yang lebih sukar ketika menghadapi ujian akhir nasional dibandingkan masa SMP kelas 3 dulu.  Menurut pengalaman dari orang lain bahwa Ujian Akhir Nasional (UAN) merupakan momok yang menakutkan, dan aku pun membenarkannya. Hanya kurang lebih satu minggu ujian menentukan lulus atau tidaknya selama tiga tahun sekolah. Jujur pada saat itu aku mengalami stress karena meskipun telah belajar dan latihan soal secara rutin namun tetap saja rasa takut dan khawatir jika tidak lulus senantiasa ada. Selain fokus untuk menghadapi ujian, banyak universitas yang mengadakan ujian masuk di saat ujian akhir nasional belum mulai sehingga pada saat itu fokusku terpecah menjadi dua, belajar untuk persiapan UAN atau ujian masuk universitas, karena ada perbedaan materi antara UAN dan ujian masuk. Aku mengikuti beberapa saringan ujian masuk yakni UTUL UGM dan SIMAK UI, namun keduanya tidak ada yang berhasil. Aku akui jika persiapanku untuk mengikuti kedua ujian masuk tersebut sangat kurang karena aku lebih memilih belajar materi UAN dan aku beranggapan bahwa lulus UAN merupakan prioritas utama, dan lagipula masih ada ujian masuk universitas yang diadakan setelah UAN. Sebenarnya aku kecewa ketika aku gagal lolos UTUL UGM dan Simak UI, namun aku harus tetap semangat, belajar semaksimal mungkin untuk persiapaan SNMPTN.
            Alhamdulillah ketika pengumuman aku lulus UAN, dan barulah setelah itu aku benar-benar fokus persiapan SNMPTN. Beberapa bulan aku belajar untuk persiapan menghadapi SNMPTN, mulai ikutan bimbingan belajar dan membeli buku persiapan SNMPTN. Namun pada saat pengumuman SNMPTN aku gagal lolos untuk masuk pendidikan kimia dan pendidikan biologi di Universitas Pendidikan Indonesia di Bandung. Saat itu aku benar-benar merasakan apa itu kegagalan, kekecewaan dan kesedihan, serta rasa bersalah yang besar kepada kedua orang tuaku. Begitu banyak biaya yang telah dikeluarkan oleh ayah dan ibu dari mulai biaya pendaftaran ujian masuk yang lumayan mahal, biaya bimbingan belajar dan biaya pendaftaran SNMPTN. Rasa bersalah yang mendalam benar-benar membuatku sedih dan merasa telah gagal membuat bangga kedua orang tuaku, dan aku tidak mau jika harus masuk kuliah menunggu satu tahun, karena jika bekerja aku bingung mau bekerja apa. Hari-hari setelah pengumuman SNMPTN merupakan hari-hari terberatku, bingung entah harus bagaimana, dan bingung apa yang akan aku lakukan setelah ini. Jika aku memilih kuliah di universitas swasta, kedua orang tuaku tidak akan menyetujuinya karena biaya mahal, dan universitas swasta didaerahku masih terbilang kurang bagus. Selang beberapa waktu, ada ujian masuk universitas negeri setelah SNMPTN yakni UNY dan UNJ. Kedua orang tuaku menginginkan aku untuk mencoba kembali mengikuti ujian masuk tersebut, awalnya aku ragu karena semenjak SNMPTN usai, aku sama sekali tidak belajar dan waktu untuk persiapan ujian masuk tersebut sangat sedikit dan aku lupa materi-materi pelajaran. Namun atas dorongan dari keluarga dan dari diriku sendiri akhirnya aku bersemangat kembali untuk mengikuti ujian masuk, dan aku memilih untuk mengikuti ujian masuk UNY. Entah mengapa rasa kepercayaan diri dan semangat muncul kembali, sehingga membuat aku yakin bahwa aku mampu dan bisa mengerjakan ujian masuk. Namun tetap saja perasaan tidak percaya diri timbul ketika aku usai mengikuti ujian masuk UNY karena hanya ada waktu seminggu bagiku untuk mempersiapkannya, dan aku merasa persiapanku amat sangat kurang dan berpelulang untuk lolos ujian pun sangat kecil.
            Saat-saat menanti pengumuman ujian masuk UNY merupakan sesuatu hal yang membuatku stress, takut tidak lolos lagi selalu menghantuiku namun keluargaku memberikan dorongan semangat agar aku semangat dan optimis serta menyuruhku untuk menyerahkan semuanya kepada Allah. Karena itulah aku bersemangat kembali dan juga berserah diri kepada-Nya atas usaha yang telah aku lakukan.
            Alhamdulillah akhirnya aku diterima sebagai salah satu mahasiswi Universitas Negeri Yogyakarta jurusan pendidikan kimia internasional. Tak menyangka rasanya jika aku lolos ujian masuk karena persiapanku amat sangat kurang. Saat ini aku berharap agar bisa seperti kakakku yang mampu menjadi mahasiswa yang berprestasi, aktif berorganisasi serta bisa lulus menjadi sarjana tepat waktu dan ingin membuat keluargaku bangga atas apa yang dapat aku capai dan atas hasil yang akan aku peroleh kelak.
            Terkadang dalam kehidupan kita perlu memiliki seorang untuk menjadi inspirator akan suatu hal, yang bisa memancing keinginan dalam diri sendiri untuk dapat melakukan hal yang sama bahkan lebih baik dibandingkan inspirator kita, itulah yang aku lakukan dengan menjadikan kakakku sebagai salah satu inspirator dalam hidupku. Ada satu hal yang perlu kita sadari bahwa kehidupan memang dipenuhi masalah karena memang pada hakikatnya hidup lebih bermakna dan berwarna dengan adanya masalah, dan justru dengan adanya masalah dapat menjadikan diri kita menjadi dewasa, optimis, semangat, dan pantang mundur menghadapinya, serta dengan adanya masalah membuat kita menjadi dekat dengan Allah SWT.


BY: IMAS

0 komentar:

Posting Komentar

Tentang Blog Ini

Blog sederhana yang berisi kisah yang semoga bisa menginspirasi dan memberi manfaat bagi kita semua. Sebagian besar cerita yang telah saya posting merupakan kisah nyata yang sebenarnya juga telah di buat buku.

Bagi para pengunjung, jangan lupa untuk memberi komentar maupun tanggapan dari kisah yang ada di blog ini. Oh ya, pengunjung juga dapat mengirimkan cerita melalui email saya yang dapat diakses di tombol "Kirim Ceritamu di Sini", agar beban maupun kegalauan bisa berkurang. hehe

Terimakasih