Be Positive Man!

Menjadi seorang muslim itu sungguh beruntung, apabila musibah menimpa kemudian disikapi dengan sabar maka musibah itu menjadi kebaikan baginya. Apabila kebahagiaan menyapa dan disikapi dengan kesyukuran maka kebahagiaan itu menjadi kebaikan pula baginya.
Sabar dan syukur haruslah menjadi senjata utama kita dalam menjalani kehidupan. Dua hal inilah yang menginspirasi saya untuk terus selalu berpikir positif tentang apa yang terjadi pada diri saya,karena tiadalah rencana Tuhan kepada hambanya melainkan untuk memuliakan mereka.
Begitu banyak pengalaman pribadi yang menjadi bukti bahwa Tuhan memberikan ujian bukanlah untuk menyulitkan hamba-hambanya,melainkan untuk memuliakan mereka dengan cara membuat mereka siap melalui ujian-ujian yang diberikan. Karena itulah sampai saya ini saya masih terus berusaha menjadi manusia yang berpikir positif bukan sudah menjadi manusia yang positif,karena konotasi kata ‘sudah’ menandakan terhentinya suatu usaha untuk menjadi lebih baik lagi di waktu yang akan datang.
Pengalaman terakhir yang saya peroleh terkait berpikir positif adalah masa-masa akhir SMA ketika semua ramai berbicara tentang kemana akan melanjutkan study-nya. Salah satu seleksi yang ada ketika itu adalah Ujian Mandiri (UM) UGM 2010. Ketika itu saya pikir saya sudah bekerja keras mempersiapkan diri untuk mengahdapi ujian masuk UGM tersebut. Harapan saya sungguh besar ketika itu agar dapat lulus seleksi dan dapat melanjutkan kuliah di tempat yang saya inginkan. Namun apa daya Tuhan ternyata memiliki rencana lain terhadap saya. Pengumuman hasil seleksi yang saya baca melalui Handphone menyatakan bahwa saya belum lulus Ujian Mandiri (UM) UGM 2010. Sungguh mengecewakan memang,ketika kita telah bekerja keras untuk menggapai apa yang kita cita-citakan namun Tuhan ternyata memiliki rencana lain yang saya yakin lebih baik dari apa yang saya rencanakan walaupun pada saat itu saya sungguh berat menerima hasil yang saya peroleh. Bukan tidak percaya akan apa yang Dia janjikan hanya saja diri ini terlalu lemah untuk menerima hasil mengecewakan pada saat  seperti itu.

Rasa sedikit frustasi,kecewa dan semacamnya seakan enggan pergi setelah semuanya terjadi. Padahal sungguh masih banyak jalur lain yang dapat diusahakan,namun logika pada saat itu terlanjur jatuh dan sulit mancoba menemukan rasionalitasnya kembali ditengah rasa takut akan bayang-bayang tidak kuliah selalu menghantui.
Saya pikir saya adalah orang yang cukup beruntung karena dikelilingi oleh orang-orang yang selalu mendukung saya bagaimanapun keadaan saya saat itu. Mulai dari orang tua,guru,dan teman-teman selalu memberi motivasi untuk terus berjuang menatap masa depan dengan penuh semangat.
Ujian selanjutnya yang saya ikuti adalah Seleksi Mandiri (SM) UNY 2010. Ketika itu saya tidak terlalu berniat untuk mengikuti ujian tersebut karena memang bukan niat saya untuk memasuki kampus tersebut,bahkan saat ujian pun saya datang terlambat karena kurangnya motivasi untuk mengikuti seleksi tersebut. Dua minggu kemudian hasil seleksi diumumkan melalui koran lokal,dan Alhamdlillah saya lulus seleksi melalui jalur tersbut. Tidak terlalu senang memang,namun telah memberi sedikit rasa tenang akan tampat kuliah yang dituju nantinya.
Karena merasa belum puas dan masih penasaran terhadap UGM,sayapun memutuskan untuk mengikuti ujian SNMPTN 2010 yang dilaksanakan secara nasional dengan pesaing yang kemungkinan lebih besar dari sebelumnya. Berbekal rasa tenang setelah memiliki cadangan karena telah lulus seleksi UNY, sayapun bisa mengerjakan soal-soal seleksi SNMPTN dengan tenang. Akhirnya pengumuman yang tidak terduga menyatakan saya lulus dan diterima sebagai mahasiswa UGM. Semua perasaan campur aduk saat itu,antara senang, sedih, takut dan bingung akan apa yang akan terjadi selanjutnya dengan dua pilhan yang ada. Saya bingung karena saya telah terlanjur setengah hati atau boleh diakatakan frustasi terhadap UGM yang dulu pernah menolak saya dan kini menerima saya ketika ada tempat lain yang telah menerima saya dengan kemampuan saya saat itu. Melankolis banget tapi itulah faktanya dan saya harus memilih. Akhirnya pilihan saya jatuh pada UNY setelah berdiskusi dengan banyak orang dan sepertinya orang tua sayapun lebih menghendaki agar saya mengambil pilihan di UNY walaupun sebenarnya mereka membebaskan pilihan apa yang akan saya ambil nantinya.
Sungguh ironis memang, ketika saya harus melepas sesuatu yang sudah dalam genggaman dan telah lama menjadi impian yang kini menjadi kenyataan. Tapi sekali lagi saya meyakinkan diri bahwa ada rencana besar yang telah disiapkan bagi saya.
Keyakinan saat itu mulai terbukti saat saya mengikuti program pra-kuliah yaitu training motivasi oleh ESQ WAY 165. Di sana saya menjadi sadar akan apa tujuan hidup saya sebenarnya dan begitu banyak nikmat yang saya dustakan selama ini. Dan melalui program itu saya mulai menyadari bahwa tempat bukan segala-galanya untuk mencapai apa yang ingin kita raih,melainkan sekeras apa usaha kita untuk mencapai apa yang ingin kita gapai.
Setelah itu secara berturut-turut saya bertemu dengan orang-orang yang ternyata akan membawa saya memperoleh pengalaman yang belum pernah terpikrikan sebelumnya. Seperti memenangkan beberapa kejuaraan bersama mereka,merasakan pengalaman lomba di universitas di luar Jogja dan lain-lain. Sepertinya tujuan Tuhan memilihkan kampus dimana saya berdiri adalah untuk membuat saya lebih dekat kepadaNya melalui orang-orang yang mencintaiNya dan Diapun mencintai mereka. Dan saya tidak tahu apakah saya akan memperoleh apa yang saya dapatkan sekarang apabila dahulu memilih jalan yang lain. Itulah yang membuat saya untuk terus selalu berpikir positif akan apa yang terjadi diri saya nantinya adalah sesuatu  yang terbaik menurut Allah bagi saya. Dan sekarang saya masih menunggu di antara usaha-usaha memantaskan diri- untuk menanti hal luar biasa lain yang akan terjadi pada saya.
Be Positif Man..

BY : AYP

0 komentar:

Posting Komentar

Tentang Blog Ini

Blog sederhana yang berisi kisah yang semoga bisa menginspirasi dan memberi manfaat bagi kita semua. Sebagian besar cerita yang telah saya posting merupakan kisah nyata yang sebenarnya juga telah di buat buku.

Bagi para pengunjung, jangan lupa untuk memberi komentar maupun tanggapan dari kisah yang ada di blog ini. Oh ya, pengunjung juga dapat mengirimkan cerita melalui email saya yang dapat diakses di tombol "Kirim Ceritamu di Sini", agar beban maupun kegalauan bisa berkurang. hehe

Terimakasih