SEMANGAT!!!!!!!!

Saya memilih karakter semangat untuk mendeskripsikan diri saya. Banyak karakter yang merespresentasikan diri seseorang, tetapi menurut saya karakter semangat yang paling dominan dalam diri saya. Saya memiliki kehidupan normal dari anak-anak hingga remaja. Saya memiliki kedua orang tua yang selalu mendukung saya. Keluarga besar saya pun juga selalu membantu dan memberikan semangat kepada saya. Orang tua adalah penyemangat nomer satu dalam hidup saya. Sehingga, saya berjanji pada diri saya untuk tidak mengecewakan kedua orang tua saya. Dari TK hingga sekolah menengah pertama, saya memiliki kehidupan yang normal. Saya bukan orang yang pintar atau dalam artian saya tidak terlalu menonjol. Setelah Sekolah Menengah Pertama saya masuk di SMA Negeri 2 Klaten. Sekolah saya bukan sekolah yang paling baik di Klaten, tapi setidaknya sekolah saya terbaik kedua. Saya berpisah dengan teman-teman saya karena mereka masuk di SMA Negeri 1 Klaten. Walaupun saya merasa sedih harus berpisah dengan teman-teman, tetapi saya masih tetap semangat walaupun tidak bersama teman-teman SMP saya.
Saya tetap bersemangat walaupun harus beradaptasi di lingkungan dan dengan teman-teman yang baru. Hal ini menjadi pengalaman baru bagi saya. Setelah lulus dari Sekolah Menengah Atas, saya ingin melanjutkan pendidikan  di jenjang  universitas. Universitas negri adalah prioritas pilihan saya. Saya masih bingung dengan pilihan jurusan yang ingin saya pilih. Jurusan haruslah merepresentasikan minat dan bakat seseorang, akan tetapi saya masih bingung mengenai minat dan bakat yang merepresentasika Ayah saya ingin saya menjadi dokter tetapi ibu saya ingin saya masuk ke perguruan tinggi ikatan dinas. Hal ini membuat saya bingung harus memilih yang mana, karena pada dasarnya saya tidak tahu ingin menjadi apa. Akan tetapi, saya tidak ingin mengecewakan orang tua saya. Sehingga, saya menuruti nasihat dari kedua orang tua saya karena saya percaya bahwa pilihan yang mereka pilihkan bagi saya merupakan pilihan yang baik untuk saya.

Saya mengikuti banyak ujian masuk perguruan tinggi negeri dari mulai UGM hingga UNDIP. Tetapi tidak ada satupun yang diterima. Saya merasa putus asa dan kecewa. Saya merasa takut apabila saya tidak masuk ke perguruan tinggi negeri. Walaupun ada pilihan lain universitas swasta. Akan tetapi, apabila saya masuk perguruan tinggi swasta, saya merasa kasihan pada orang tua saya karena biaya di perguruan tinggi swasta mahal. Saya tidak memiliki kepercayaan diri untuk mengikuti ujian masuk universitas lagi. Hal ini menunjukan bahwa saya seseorang yang gampang menyerah. Tetapi saya mendapat banyak dukungan dan doa dari orang tua dan keluarga, terutama ibu saya. Saya tidak ingin mengecewakan kedua orang tua saya lagi. Hal tersebut adalah alasan saya untuk bangkit dari ketidakpecayaan diri dan keputusasaan. Saya merasa saya harus memulai dari awal lagi dengan semangat yang baru dan lebih baik lagi. Saya mulai belajar lagi dan berdoa lebih giat lagi. Saya mengikuti ujian masuk UNY dan mengambil jurusan dengan pilihan saya sendiri. Akhirnya, dengan modal semangat yang saya punya akhirnya saya diterima di UNY di jurusan pendidikan kimia kelas internasional. Setelah diterima di UNY, saya mencoba lagi di ujian masuk perguruan tinggi kedinasan.
Untuk menyenangkan ibu saya pada waktu itu, saya mencoba Sekolah Tinggi Ilmu Statistik. Sekolah Tinggi Ilmu Statistik merupakan sekolah kedinasan yang bergerak di bidang statistik di bawah Badan Pusat Statistik yang berlokasi di Jakarta. Pada waktu itu sekitar 18.000 lulusan SMA mengikuti ujian ini. Ujian STIS di bagi menjadi 3 tahap yaitu tahap akademik, wawancara dan tes kesehatan. Pada tahap pertama saya lolos. hal ini membuat ibu saya bahagia, saya juga bahagia tetapi saya masih merasa ada sesuatu yang salah. Bukan karena kesalahan penilaian karena saya lolos tahap pertama. Tetapi karena saya merasa tidak ingin masuk ke sana. Pada tahap kedua yaitu tahap psikotes dan wawancara saya gagal. Saya sangat sedih tetapi juga  bersyukur karena saya percaya bahwa Tuhan telah memberikan takdir yang tepat. Setelah gagal di tes STIS saya juga gagal di tes STAN. Semua kegagalan saya sudah cukup membuat saya merasa sedih dan putus asa. Tetapi tidak selamanya saya sedih dan putus asa, saya masih harus menatap masa depan dengan semangat. Dengan modal semangat yang baru saya dapat menjalani kehidupan di UNY dengan baik dan berjuang demi masa depan yang lebih baik bagi saya dan keluarga saya. Dengan semua pengalaman yang saya miliki saya tetap bersyukur kepada Tuhan dan selalu bersemangat dalam menjalani segala aktivitas yang ringan maupun berat
Pada akhirnya saya menyadari bahwa semua yang diberikan oleh Tuhan baik kegagalan maupun kesukesan merupakan keputusana yang terbaik. Saya percaya bahwa Tuhan selalu menyayangi umat-Nya. Sehingga, setiap hal yang terjadi pada saya, saya selalu percaya bahawa Tuhan memberikan suatu keputusan yang terbaik bagi saya. Walaupun kadang menyakitkan akan tetapi pasti suatu saat saya akan merasakan hikmah dari kegagalan yang diberikan oleh Tuhan. Dengan pemikiran ini, saya merasa harus bangkit dari keputusasaan dengan semangat yang baru karena saya yakin Tuhan sudah menuliskan takdir yang terbaik bagi saya. Bersyukur merupakan suatu hal yang sangat menentramkan jiwa, dengan bersyukur saya dapat merasa cukup. Sehingga, saat menjalani aktivitas sehari-hari saya selalu merasa bahagia walaupun aktivitas yang saya jalani berat.
Pengalaman hidup merupakan sesuatu yang berharga bagi saya. Walaupun pada pertama kalinya merasa gagal, putus asa, dan sedih tetapi apabila kita sebagai manusia dapat bersyukur atas apa yang diberikan oleh Tuhan maka semua kesedihan, kegagalan, dan keputus asaan dapat berubah menjadi berkah yang luar biasa. Bagi saya pribadi, tanpa kegagalan maka kita tidak akan pernah bersyukur pada Tuhan atas segala hal yang diberikan-Nya.  Semangat merupakan suatu karakter hidup yang sangat berharga bagi saya. Tetapi semangat yang timbul dari diri saya berasal dari motivasi keluarga. Saya selalu merasa bersyukur pada Tuhan karena Tuhan memberikan keluarga yang sangat berarti bagi saya. Keluarga merupakan penyemangat nomor satu dalam hidup saya. Dengan motivasi ingin membahagiakan keluarga saya merasa semangat dalam hidup saya dapat bangkit. Apabila saya sukses di masa depan saya ingin membahagiakan keluarga saya untuk menggantikan ucapan terima kasih yang tidak terhingga untuk keluarga saya. Karena pentingnya keluarga bagi saya, saya ingin juga berbagi bagi anak-anak yang kurang beruntung seperti anak yatim piatu yang dibuang oleh orang tuanya. Saya ingin membentuk keluarga dengan mereka. Saya ingin berbagi kasih sayang dan menularkan semangat disaat mereka merasakan kegagalan sama seperti apa yang dilakukan keluarga saya. Sehingga, mereka akan selalu bersemangat dalam menjalani kehidupan dan bersyukur pada Tuhan atas semua yang diberikan oleh-Nya.

BY: RUSTIKA

0 komentar:

Posting Komentar

Tentang Blog Ini

Blog sederhana yang berisi kisah yang semoga bisa menginspirasi dan memberi manfaat bagi kita semua. Sebagian besar cerita yang telah saya posting merupakan kisah nyata yang sebenarnya juga telah di buat buku.

Bagi para pengunjung, jangan lupa untuk memberi komentar maupun tanggapan dari kisah yang ada di blog ini. Oh ya, pengunjung juga dapat mengirimkan cerita melalui email saya yang dapat diakses di tombol "Kirim Ceritamu di Sini", agar beban maupun kegalauan bisa berkurang. hehe

Terimakasih